JEMBER - Kapolres Jember AKBP. Hery Purnomo SH, SIK Kamis (18/2/2022) siang menggelar acara Diagram yakni Dialoh antara Kapolres Jember bersama Mahasiswa di Jember, kegiatan ini sendiri dihadiri oleh Pejabat Utama Polres Jember seperti Wakapolres Kompol Kadek Ary Mahardika, jajaran Kasat dan juga perwakilan dari 7 elemen organisasi mahasiswa seperti PMII, HMI, PMKRI, Himah Budi, GMNI, UMM dan Aliansi BEM se Kabupaten Jember.
Dalam kegiatan yang digelar di Aula Rupatama dengan dihadiri oleh 30 peserta, Kapolres mengajak elemen mahasiswa untuk duduk bersama dalam membahas isu-isu yang menonjol, baik di tingkat Kabupaten Jember, Regional maupun Nasional yang selama ini sering terjadi.
“Kami sengaja menggandeng adik-adik perwakilan dari Mahasiswa di Kabupaten Jember, untuk duduk bersama dalam mencari solusi di setiap permasalahan yang ada, acara ini kami beri nama Diagram dan akan kami lakukan secara berkala, hal ini untuk menciptakan situasi kabupaten Jember tetap kondusif, ” ujar Kapolres Jember AKBP. Hery Purnomo.
Selain itu, Kapolres juga berharap adanya masukan dari adik-adik mahasiswa serta kritikan dari berbagai perspektif, dengan melibatkan adik-adik mahasiswa, menurut Kapolres sama halnya mendapatkan energi baru dan semangat baru untuk membuat Jember menjadi lebih baik.
“Alasan kami merangkul sosok mahasiswa, karena selain semangat, energi dan pemikirannya yang selalu kritis serta penuh dengan ide-ide baru, maka akan kita kolaborasikan, dengan berbagai kebijakan yang5 ada dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat dengan regulasi yang ada terkait& bebagai permasalahan yang muncul di permukaan, ” pungkas Kapolres.
Sementara dalam sesi tanya jawab, banyak masukan dari adik-adik mahasiswa yang dilibatkan dalam Diagram tesebut, diantaranya muncul dari Wildan Nur Fadli perwakilan IMM Jember, menurut Wildan, potensi konflik di Kabupaten Jember seperti halnya di Wadas Purwerejo saat ini masih terbuka lebar, oleh karenanya, pihaknya meminta agar polisi dalam menyikapi hal ini bisa memfasilitasi aspirasi mahasiswa, namun meski demikian, pihaknya tetap mengapresiasi dan menghargai upaya Kapolres Jember dengan mengajak duduk bersama dan berdialog dengan mahasiswa.
“Kami menghargai upaya Polisi dalam mengajak kami duduk bersama dan berdialog untuk memecahkan persoalan yang ada di Jember, namun meski demikian, kami meminta kepada aparat kepolisian juga tidak menghalangi perjuangan yang dilakukan teman-teman kami di organisasi, ” beber Wildan.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Saka Dwi Saputra dari HMI Jember, menurutnya, apa yang dilakukan Polres Jember dengan menginisiatori dan mengajak teman-teman mahasiswa dalam Diagram, adalah baru pertama kalinya dilakukan.
Namun meski demikian, Saka meminta agar dialog berikutnya, Polres Jember juga melibatkan jajaran Forkopimda di Kabupaten Jember, “Sehingga tidak ada kesan ini menjadi tanggung jawab Polres sendiri, tapi ada pihak lain yang juga memiliki tanggung jawab, ” jelasnya.
Begitu juga dengan M. Zakaria Drajat perwakilan Aliansi BEM Jember, menurutnya, Diagram tersebut banyak sekali manfaatnya, namun pihaknya tidak sependapat jika adanya Diagram untuk menyatukan suara, “Kami minta forum Diagram ini tidak untuk digiring menuju sebuah satu surara, karena kami bukan peserta paduan suara, ” pungkas Zakaria. (*).